Minggu, 05 Juni 2011

OPINION

Marmut Merah Jambu

Buku marmut merah jambu karangan raditya dhika banyak membuat saya tertawa sebelum membaca bukunya saya berpikir, apalagi yang akan diceritakan oleh seorang raditya dhika? membaca ringkasan ceritanya saja sudah dapat ditebak pasti judul buku dengan isi cerita didalamnya tidak akan ada keterkaitannya. Buku karangannya kali ini lebih konyol karena lebih banyak menceritakan kehidupan sehari-harinya.
Buku yang dikarang raditya dhika kali ini menurut saya isi ceritanya bagus, menarik, ringan, dan mudah dipahami setiap jalan ceritanya. Selain itu buku karangannya ini banyak memberikan inspirasi dan isi ceritanya juga banyak terjadi dalam kehidupan nyata. Bab pertama berjudul orang yang jatuh cinta diam-diam ada satu kalimat didalam bab ini yang membuat saya tertarik dan terus mengingatnya “Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya hanya bisa mendoakan orang yang mereka cintai setelah lelah berharap harapan sia-sia” kata-kata ini membuat saya berpikir bahwa memang tidak selamanya orang yang kita cintai harus menjadi milik kita.
Selain dari cerita tentang percintaan dalam buku karangannya raditya dhika juga bercerita tentang keluarga salah satunya dalam bab balada sunatan Edgar ceritanya sangat ringan dan menghibur. Ada salah satu bab yang juga tidak dapat saya lupakan, dia menceritakan tentang pertemuan pertamanya dengan mantan pacarnya yang seorang penyanyi dari mulai mereka bertemu sampai akhirnya mereka jadian.
Dalam bukunya ini raditya dhika banyak memberikan masukan bagaimana caranya menghadapi cewek-cewek dari mulai menggombal dan banyak lagi yang lain. Dari akhir cerita bukunya ini raditya dhika menganggap bahwa dirinya adalah marmut merah jambu yang terus berusaha mencari cinta sejatinya dengan berganti-ganti pasangan. Selesai membaca buku ini saya baru memahami maksud dari judul buku karangannya tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar